Modul 3 : Metode/Kegiatan, Media dan Sumber Belajar dalam pelaksanaan pembelajaran coding di Satuan PAUD

Bapak dan Ibu, coding merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara komputasi (computational thinking) anak, yaitu berpikir analitis, pemecahan masalah, disposisi, kebiasaan dan pendekatan yang digunakan dalam ilmu komputer. Pembelajaran coding memuat tentang logika, analisis, berpikir kritis, dan menyelesaikan masalah.

Ketika belajar coding, anak akan mencoba membuat instruksi yang sistematis dan terstruktur. Ketika anak sudah terbiasa menganalisis dan berpikir sistematis, manfaatnya akan terasa di berbagai aspek perkembangan lainnya dan juga di kehidupan sehari-hari. Belajar coding membuat anak lebih kreatif, mereka dapat menuangkan imajinasi mereka sehingga waktu anak tidak hanya untuk bermain tetapi juga produktif membuat karya. (Code.org, 2016). Pembelajaran coding juga diarahkan untuk membentuk karakter seperti tidak mudah putus asa serta terbentuknya hasrat ingin tahu yang tinggi dan inovatif. Oleh sebab itu, penerapan pembelajaran coding pada PAUD merupakan upaya untuk menstimulasi aspek perkembangan karakter anak menggunakan materi coding, bukan untuk membentuk anak menjadi pemrogram (programmer).

Bapak dan Ibu, stimulasi aspek perkembangan anak di satuan/lembaga PAUD dilaksanakan dalam kegiatan bermain. Kegiatan bermain pada anak dalam konteks pembelajaran coding sama halnya seperti pembelajaran pada umumnya. Namun, materi berfokus pada konsep coding, yaitu untuk mengembangkan keempat kompetensi berpikir komputasi (dekomposisi, pola abstraksi, dan algoritme). Kegiatan bermain dalam pembelajaran coding juga perlu direncanakan dengan mempertimbangkan usia anak, media dan sumber belajar yang sesuai dengan sumber daya satuan/lembaga PAUD masingmasing.

Metode/kegiatan bermain yang nantinya digunakan dalam mengajarkan coding dapat dipilih dan disesuaikan dengan model pembelajaran yang sudah diterapkan oleh satuan/lembaga PAUD. Umumnya, model pembelajaran yang diterapkan di satuan/lembaga PAUD adalah model pembelajaran area, sentra, sudut, dan kelompok dengan pengaman. Uraian contoh kegiatan bermain yang ada dalam bahan ajar ini tidak dibatasi pada salah satu model tersebut. Hal itu dilakukan agar pendidik dapat leluasa menyesuaikan dan mengembangkannya berdasarkan rencana pembelajaran yang sudah dibuat oleh satuan/lembaga PAUD. Terdapat 4 (empat) metode/kegiatan bermain yang bisa diterapkan untuk mengajarkan coding, yaitu:

1) Metode bercerita, yakni dengan cara menyampaikan atau memberikan penjelasan tentang suatu cerita kepada anak secara lisan.
2) Metode tanya jawab, yakni metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung dua arah antara guru dan anak. Guru bertanya, anak menjawab, atau sebaliknya.
3) Metode demonstrasi, yakni pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan memperlihatkan kepada anak cara melakukan sesuatu.
4) Metode bermain, yakni aktivitas sehari-hari yang dimotivasi dari dalam diri anak, bersifat menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. Metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran coding. Bermain coding secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua), yaitu coding yang melibatkan penggunaan alat elektronik dan coding tanpa alat elektronik.
Bapak/Ibu, prosedur pembelajaran coding tidak berbeda dengan pembelajaran lainnya, yaitu:
Tahap Persiapan
1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai
2. Menentukan jenis metode/kegiatan bermain
3. Menentukan ruang dan tempat bermain
4. Mempersiapkan bahan dan alat bermain dan atau mengembangkan media/kegiatan bermain yang digunakan
5. Menyusun dokumen RPPH dan instrumen evaluasi

Selengkapnya: Modul 3 Coding